Jakarta - Turut meramaikan pasar ponsel 4G d Indonesia, produsen elektronik lokal Polytron resmi melepas Zap 5. Hadirnya Zap 5 sekaligus menjadikan Polytron sebagai vendor ponsel lokal pertama yang merilis smartphone 4G LTE.
"Pasar ponsel di Indonesia ini memiliki potensi yang sangat besar. Maka dari itu, kami sebagai salah satu produsen tak mau cuma jadi penikmat, tapi juga ingin terjun sebagai pelaku, salah satunya dengan merilis Zap 5 ini," ujar Usun Pringgodigdo, General Manager Mobile Phone Division Polytron dalam acara peluncuran di X2 Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Lebih lanjut, Usun mengatakan bahwa dirilisnya Zap 5 sebagai pembuktian bahwa produsen lokal pun mampu untuk menciptakan ponsel 4G yang tak kalah bagus dengan vendor asing.
Meski saat ini jaringan 4G masih terbatas di Indonesia, namun Usun yakin penetrasi yang dilakukan oleh Polytron ini akan berdampak positif, mengingat perangkatnya itu masih dapat beroperasi pada jaringan 3G dan 2G.
"Dengan banderol harga yang murah ditambah dengan spesifikasi yang mumpuni, kami yakin produk kami akan diterima oleh masyarakat Indonesia," tambahnya.
Keyakinan itu didapat dari hasil penjualan melalui keran pre-order yang dibuka pada 28 Januari 2015 kemarin, dimana vendor yang punya pabrik ponsel di Kudus, Jawa Tengah ini mengklaim sebanyak 5.000 unit ponsel Zap 5 laris terpesan melalui situs e-commerce Blibli. Walau diklaim ludes, namun Polytron mengklaim pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 20.000 unit Zap 5 lagi yang siap dijual.
Zap 5 punya spesifikasi yang tak jauh berbeda dengan ponsel low end pada umumnya. Di sisi desain, ponsel ini hadir denyan bentang layar 4,5 inch FWVGA (480 x 854 pixel) dan material bodi plastik.
Hanya saja, dengan label Rp 1.099.000 Polytron terbilang berani dengan menanamkan chipset quad core 1,2 GHz Qualcomm Snapdragon 410 dan sudah mendukung arsitektur 64 bit.
Sementara untuk besaran RAM ponsel ini dibekali 1 GB, memori internal 8 GB, dan berjalan di sistem operasi Android 4.4 KitKat dan dapat di-upgrade ke Lollipop.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, ponsel ini sudah bisa beroperasi di seluruh frekuensi 4G LTE, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri. "Ponsel ini punya enam band (frekuensi), mulai dari 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, dan lainnya. Jadi kalau dibawa ke luar negeri juga bisa," tandas Usun.
"Pasar ponsel di Indonesia ini memiliki potensi yang sangat besar. Maka dari itu, kami sebagai salah satu produsen tak mau cuma jadi penikmat, tapi juga ingin terjun sebagai pelaku, salah satunya dengan merilis Zap 5 ini," ujar Usun Pringgodigdo, General Manager Mobile Phone Division Polytron dalam acara peluncuran di X2 Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Lebih lanjut, Usun mengatakan bahwa dirilisnya Zap 5 sebagai pembuktian bahwa produsen lokal pun mampu untuk menciptakan ponsel 4G yang tak kalah bagus dengan vendor asing.
Meski saat ini jaringan 4G masih terbatas di Indonesia, namun Usun yakin penetrasi yang dilakukan oleh Polytron ini akan berdampak positif, mengingat perangkatnya itu masih dapat beroperasi pada jaringan 3G dan 2G.
"Dengan banderol harga yang murah ditambah dengan spesifikasi yang mumpuni, kami yakin produk kami akan diterima oleh masyarakat Indonesia," tambahnya.
Keyakinan itu didapat dari hasil penjualan melalui keran pre-order yang dibuka pada 28 Januari 2015 kemarin, dimana vendor yang punya pabrik ponsel di Kudus, Jawa Tengah ini mengklaim sebanyak 5.000 unit ponsel Zap 5 laris terpesan melalui situs e-commerce Blibli. Walau diklaim ludes, namun Polytron mengklaim pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 20.000 unit Zap 5 lagi yang siap dijual.
Zap 5 punya spesifikasi yang tak jauh berbeda dengan ponsel low end pada umumnya. Di sisi desain, ponsel ini hadir denyan bentang layar 4,5 inch FWVGA (480 x 854 pixel) dan material bodi plastik.
Hanya saja, dengan label Rp 1.099.000 Polytron terbilang berani dengan menanamkan chipset quad core 1,2 GHz Qualcomm Snapdragon 410 dan sudah mendukung arsitektur 64 bit.
Sementara untuk besaran RAM ponsel ini dibekali 1 GB, memori internal 8 GB, dan berjalan di sistem operasi Android 4.4 KitKat dan dapat di-upgrade ke Lollipop.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, ponsel ini sudah bisa beroperasi di seluruh frekuensi 4G LTE, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri. "Ponsel ini punya enam band (frekuensi), mulai dari 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, dan lainnya. Jadi kalau dibawa ke luar negeri juga bisa," tandas Usun.
Komentar
Posting Komentar